Dear god
Hai
tuhan apa kabar?
Hidup,
apa yang engkau pikirkan tentang hidup, bukankah engkau sendiri yang menciptkan
kehidupan ini. Lalu mengapa engkau ciptakan kehidupan ini? Dalam hidup ini aku
mempunyai berjuta juta pertanyaan, tuhan.
Aku
ah kau sudah tahu siapa aku bukan. Pemimpi kelas kakap, dengan jutaan fragmen
kebohongan yang aku pelajari. Di tanah ini aku mulai kehidupan dari yang tak
tahu tentang huruf sampai mengetahui supra segmental. Aku tak tahu dari mana
ini di mulai, di tempat aku berpijak berpuluh puluh manusia menuju ke tempat
ini. Jogja, istimewa mungkin jawabnya.
Aku
adalah manusia yang tak suka dengan kebisingan. Bergerak tanpa suara mungkin
yang sering terjadi, hingga terkadang jarang yang mengetahui bahwa ada manusia
berbahaya yang ada di dekat mereka, pemburu berdarah dingan, pembunuh yang haus
tetesan darah, menelusuri kehidupan mereka bukan perkara yang sulit, mengetahui
pola pikiran mereka sesuatu yang mustahil. Namun apa itu semua tujuanya? Bukan.
Terkadang
aku menelusuri berbagai fragmen jenis manusia yang duduk di sebrang jalan,
mendengar mereka bicara terkadang membuat aku sedikit tertawa dalam kehidupan
ini, terlebih menertawakan kehidupan ini.
Ada
yang berkoar koar tentang ideology, pemikiran, jalan keluar sampai sejarah yang
aku sendiri yakin bahwa mereka juga tak paham tentang sejarah yang mereka
pelajari memang benar atau hanya sekedar hoak semata. Dan aku yakin bahwa
mereka sendiri juga tidak tahu tentang itu, sekedar hobi, mereka hanya suka
bicara.
Tertawa,
renyah sekali aku tertawa, tertawa dalam tawa yang ah indah sekali candaan yang
satu ini, lalu kenapa dan apa tujuan itu semua tuhan???