Wednesday 23 October 2013

10#11#12

10 11 12
Ketika cinta menyeru kepadaku, maka tak aku palingkan dari padanya meskipun dalam sayap sayap yang aku bentangkan senantiasa tersembunyi duri mawar yang tajam

Namun apalah arti dari semua ini….

Jika dalam jiwa ini hanya mencinta satu bidadari

Engkau yang menari nari di atas jiwa penuh hembus nafas yang terurai jatuh menyentuh tanah, mengembang terbakar oleh nafsu amarah yang semu

Disudut ruang pojok kuil persembahan yang kau kagumi melewati waktu yang terhenti dan terulang terhenti dalam detak nafas jiwa jiwa yang merindu

Disinilah kau menanti akan sesuatu yang dicari.

Wahai penguasa jiwa jiwa kesepian yang lelah menanti kenapa engkau beri jiwaku ini dengan hati yang tidak beralih dari pikiran cinta ke pikiran cinta yang lain, pun bukan dari tindakan kasih ke tindakan kasih yang lain

Sedang jiwa ini tertusuk ribuan mawar yang sakit namun kau beri keharuman dalam tiap jengkal jarak yang teruntai

Wahai penguasa jiwa kenapa engkau selalu berikan cahaya yang sama hangat dan tidak membakarku, sekalipun berganti rupa namun nama yang terucap oleh bibirku tetap sama.

Dia disisiku di dekatku dan setiap waktu mengajarkan kepadaku betapa aku telah jatuh begitu dalam di permainan jiwa yang mengotak otakan pikiranku

Besandung dengan irama sama terbuai dalam pojok ruang kuil suci, namun dewi dewi itu selalu merebut jiwaku sebelum aku berirama, membuatku sibuk dengan perjalanan jauh dari lembah reot bukit kapur
Dalam kuil suci pun jiwa jiwa yang lapar hanya bisa menangisi menyesali, menyukai, menyayangi satu bidadari tersesat

Bidadari tersesat kan menuntunku menemukanmu, untuk jiwa itu pengisi secuil tulang yang hilang dimana dan kapan berhias rangkaian bunga melati melingkar

Angin lembah kan membawamu kembali, dilangit kota wonosari kita dan tetap disini hingga melepas air penyejuk
Dari hati yang tersasat itu sunguh bukan maksudku berlari lari dari pikiran cinta ke tindakan kasih lainya, namun penguasa jiwa itu hanya telah melumpukan gerakku untuk berlari lari dari tindakan kasih, hingga aku hanya bersenandung nada kerinduan akan
dewa dewi asmara
Dan angka angka itu adalah kata kata tuhan yang tak mampu berdusta pada mahluknya

Dewi kecil yang menunggu