Thursday 8 May 2014

21' CAHAYA 'DUA SATU

cahaya yang damai hangat dan tidak membakar hingga aku rasa damainya
dia adalah saudara, yang menjadi lebih dari sekedar sahabat juga menjadi kakak, mengikuti langkahmu, menjadi mimpi dalam buritan takdir.

aku melukis rangkaian arus dalam mimpimu, meneruskan tinta yang terjatuh dalam kertas.
apa semua yang ini sudah cukup? aku cukupkan mimpimu, meski tak seperti dari apa yang kau capai, karena aku sungguh bukan diriku saat itu, saat itu aku menjadi dirimu, dan rela untuk meninggalkan jiwaku, hingga masuk ke ragamu.

kini aku kembali bukan menjadi diriku, dan menjadi raga oleh orang lain. Kau sekarang bertanya kepadaku, " sudah cukup, jadilah dirimu seutuhnya?" namun, sekarang aku berfikir mungkin, inilah diriku yang tak mungkin menjadi diriku, diriku adlah ini menjadi penerus mimpi mimpi dari orang orang yang aku kasihi.

kini kau selalu menghantui kembali, yang memang aku rindu. saat kau ajak aku bermain bersama, berjalan bersama, tertawa bersama.

aku merindumu, karena kau adalah satu dan hanya satu yang akan mampu menjadi bagian dari perjalananku, yang mampu mengerti aku yang lebih paham akan aku melebihi siapapun. Kau adalah pemain hebat yang selalu mengajariku, saat aku tulis ini aku tahu kau melihatku, dan aku yakin kau berada di sampingku.

saat aku ingin bertemu denganmu aku cukup pejamkan mataku dan kau akan hadir, namun terlalu lama kau sudah tidak datangi panggilanku, ada seribu uraian curahan hati yang ingin aku sampaikan, yang ingin aku pertanyakan.

kau selalu ada sampingku, meski disaat terakhir kau meninggalkanku sendiri di dunia ini, selalu menjadi pertanyaan adalah kenapa kau tidak mengajaku berpetualang lebih jauh setelah kita selalu bersama sama.

dimanakah kau nomor dua satu, kk NUR.

No comments:

Post a Comment