Thursday 20 June 2013

DEWI YANG BERCERITA



Dia adalah potongan dari rangkaian sayap putih cinta. Dia adalah bidadari yang hinggap dan kian berlalu lalang dalam nuansa bening. Apa kau mendengar aku bicara dengan sura yang nyaring hingga si tuli itu bisa mendengarku. Apa kau melihat dalam kesederhanaanku bahkan si buta itu dapat melihat apa yang aku kalukan. Apa kau lihat di senyumku yang ranum hingga tiap orang aku buat tak kuasa. Aku adalah anugrah yang terindah tuhan untukmu. Aku adalah rangkaian mimpi mimpi indah dalam tidurmu, adalah lantunan do’a yang selalu kau panjatkan di setiap dekapanmu. 

Aku ada untukmu, dan kita ada untuk selama lamanya. Karena aku adalah bidadari yang telah turun untuk menhapus lukamu, yang akan menghapus sakitmu untuk merasakan keindahan dekapan cinta. Aku disini menunggumu, menunggu sampai kau dirikan tiang penyangga hati yang kokoh. 


Kau, kau ingin sasuatu yang indah, aku tahu kau tak akan menyerah, temukan hal yang berharga dalam hidupmu. Kau berjalan keluar kau cari sesuatu yang akan menghangatkanmu karena aku tuhu kau dalam kedinginan, kedinginan yang sangat dingin. Ini dunia yang nyata. Ini dunia seperti yang dulu kau rindukan, karena kau tak menemukanku maka aku yang akan menemukanmu. Aku akan menemukanmu.....!!!

Karena cinta takkan memberikan apa apa padmu, kecuali keseluruhan dirinya. Cinta tidak akan mengambil apa apa dari padamu, kecuali dari dirinya sendiri. Cinta tidak memiliki pun dimiliki karena cinta telah dicukupi oleh cinta itu sendiri.

No comments:

Post a Comment