Sunday 5 February 2017

Pemilik malam

malam ini padang rembulan teruntai menari menyulam tentram di bawah langit kota wonosari
ia membahasakan rindu padamu dengan dzikir gaib lagi rahasia
entah padang atau rembulan ia yang ingin dikenang ia yang dingin di awang
panas harimu dingin siangmu untaian lagu penuh makna
berlayar denganmu arungi laut penuh kebingungan anatara pulang dan petualang
lalu apa kabar hari ini?
lihat tanda tanya itu adalah jurang keegoisan di antara kita
atau ratusan purnama aku akan menyesali egoku atau egomu
bimbang bimbang aku bimbang antara mengalah atau berpetualang
mengalah untuk tawa atau  berpetualang bersamamu untuk selamanya
menyusuri hari dengan perasaan penuhi rongga dada
lalu istirahat dibawah terik siang lalu pulang saat matahari terbenam
saat malam menjelang aku kirimkan seribu puisi rindu untuk mu yang terlahir dari sang pemilik malam
antara malam juga purnama ia lahirkan namamu
malam itu padang rembulan teruntai menyulam tentram
ia membahasakan namamu dengan dzikir gaib lagi rahasia
dibawah keangkuhan malam aku menatap wajahmu lalu menjadikannya dalam bait bait puisi rinduku

umtukmu pemilik malam

wonosari 2017 februari

No comments:

Post a Comment