Thursday 27 December 2012

FILSAFAT darinya



FILSAFATku

Hanya kebenaran yang boleh mewujudkan hari ini. Kebenaran itu harus kau pikul agar tidak jatuh ke tanah dan momentum bumi, menjelma hari ini sebab bila ia menjelma hari ini ia menjelma menjadi kekuasaan. Tapi kau juga tidak boleh membuang kebenaran dari pundakmu seperti benda tak berharga, sebab jika  demikian itu maka kaulah si congkak berhati dengkil itu. Kau sekali lagi harus memikulnya  agar jangan sampai menyentuh tanah dan menjelma kekuasan.

 Mengerti kau? Aku rasa butuh waktu untuk kau mengerti.

Aku hanya diri yang terbang tanpa sebelah sayap, melumatkan  diri menjelma dalam anak anak sungai yang gemericik, mengumandangkan terbang ke ranjang malam menghampirinya rasa kelembutan. Kelembutan berdarah menanggung kala dan luka dengan hati mengepakan sayap melambaikan rasa syukur merenungi muara nasib dan istirahat dibawah terik siang lalu pulang dikala senja dengan hati dipenuhi rasa syukur mengembang dalam dada. Lalu aku sulurkan belenggu kehidupan  dikala malam membalut lara dengann kebencian yang menyesaki rongga dada. Mengadah mengharap cahaya dari titik yang sama.


Dari tiap waktu itu selalu mengajarkanku dan memperlihtkan kepadaku kerendahan akalku. Dan setiap bertambah ilmuku, bertambah pula kuketahui kebodohanku. Lalu tiada yang tersisa dari kenikmatan dunia ini kecuali sahabat yang dapat engkau ambil kebaikan darinya dan yang meluruskan ketika engkau menyimpang.

Sungguh aku tidak tahu saat kau tanya padang dan rembulan itu kapan bersinar, sungguh aku benar benar tidak tahu. Sebab aku tidak tahu kapan dia datang , aku hanya tahu saat ia sudah bersinar dengan seribu rembulan, terang dan tidak membakar hingga aku merasa damai olehnya. Maka jangan kau tanyakan lagi karena aku sulit untuk menjawabnya sama sulitnya saat aku menahan rinduku padamu.
Lalu aku tersadar kala malam menjelang ku ikuti sekawan burung meminta ucapan selamat malam untuk sang kekasih. Saat ku tertidur mata malam mengawasiku saat aku tersadar aku melihat matahari yang merupakan satu – satunya cahaya hari, aku menengadah untuk melihat sang cahaya dan aku tidak menengadah untuk melihat bayangku. 

@_alpha27

No comments:

Post a Comment