Wednesday 28 June 2017

Kau aku Dan sejuta masa indah

Sayang lihatlah malam ini, kau aku dan sejuta masa indah
Langit malam ini telah melukis bingkai malam dalam taburan bintang
Ia menuliskan namamu dalam bait bait rindu yang berserakan dibalik siang


Sayang kau aku dan sejuta masa indah itu berlalu lalang
Kau aku dan sejuta masa indah kita kembangkan layar, kita siapkan dayung dayung kayu besi, kita arungi laut selatan yang lebih asin dari keringatku
Pancingi ikan ikan karang diselatan rumahmu
Kita kabarkan deburan deburan ombak atau sumilir angin laut di pagi hari
Kirimkanlah kabar ikan yang kita pancing ke lembah bukit kapur dikota wonosari

Kau aku dan sejuta masa indah, kita berkelana menunggang kuda,  menuju ditimur matahari
Mengais sisa sisa malam dalam balutan bait bait rindu, aku menuliskan namamu dalam bait puisiku, balutan rindu yang masih tanpa restu

Kau aku dan sejuta masa indah, dibalik malam itu alam menertawakan kita,
Aduh makk aiii.... aku telat mengenalmu, telat dalam hitungan detik hingga kau telah berlayar arungi laut selatan yang semakin lebih asin dari keringatku
Jauh kau menjauh tepat sejengkal dari ku, dan rinduku masih tanpa restu

Kau aku dan sejuta masa indah, malam ini Langit telah melukis bingkai malam dalam taburan bintang Ia menuliskan namamu dalam bait bait rindu yang berserakan dibalik siang. Aku masih menulis sajak cinta untukmu namun batang rokokku tinggal empis, kopikupun tinggal ampas, namun aromamu masih ada dibalik sajak rindu yang menuliskan namamu.

No comments:

Post a Comment