Tak usahlah kau
membual lagi soal waktu. Waktu adalah hukum, ia tak akan menunggu dan tak
pernah terlambat.
Masa lalu masa
mendatang atau sekarang semua hanya bualan soal detakan jarum yang berputar.
Kau bicara soal waktu? Atau kau yang terpesona soal waktu?
Waktu adalah
kenangan dari masa lalu, ia menjadi teman sekarang lalu menjelma menjadi
harapan di hari esok.
Aku bicara soal
waktu yang tak pernah peduli tentang yang kemarin sekalipun pahit akan terasa
sangat manis. Lalu ia menjadi sosok penipu hari ini, ia akan menelantarkan jiwa
jiwa yang tak bisa beralih pada satu tiang altar suci.
Aku bicara soal
waktu, yang dari tiap orang berlomba dalam berebutnya, ia menjelma menjadi
kesombongan atau ketabahan, mereka sendiri yang menentukan soal itu. Ia menjadi
congak menengadah berbukit bukit di timur matahari lalu pecah dalam seribu
untaian cerita masa silam.
Kau sebut enam
tahun, kau sebut tiga tahun, kau sebut tiga tahun, lalu kau berujar empat tahun
atau dua tahun lagi,? semua adalah rekayasa karma yang abadi. Aku menemuimu
lalu bercengkrama denganmu lalu kau campakan aku berdiri sendiri di atas altar
suci. Kau tanpa dosa berpencar menjadi butir seribu. Menyelami dalam bait bait
syair iramaku
Darimu aku bicara
persahabatan, aku bicara persamaan lalu aku mengenal kata rindu. Ingin aku
tikam sang waktu, mengatarkanku kembali berlari lari diatas hamparan rumput.
Lalu akan terpesona akan munculnya gemericik air diatas rumput rumput kering.
Lalu aku sadar bahwa kau telah menjadi racun dalam rinduku
Saatku pertama
bertemu denganmu aku sadar bahwa kau akan menjadi api dari lautan kata kataku.
Hingga aku berfikir saat pertama bertemu “apa yang aku siapkan untuk kita
berpisah?”
Aku bicara soal
waktu yang tanpa dosa berpencar menjadi butir seribu lalu menyelami dalam bait
bait syair iramaku
Wonosari desember
2015
Teruntuk sabahatku gang 05-B08-PLb-pbiE
No comments:
Post a Comment